This site requires JavaScript. This message will only be visible if you have it disabled.

Kajian Umum Pengeboran Air Tanah / Pengeboran Sumur Bor

 

jasa sumur bor bandung/service sumur bor/jasa geolistrik

Kajian Umum  Mengenai Pengeboran Air Tanah atau Pengeboran Sumur Bor 

Kebutuhan akan Air merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia dalam menunjang kehidupan sehar-hari, akan tetapi tidak seluruh masyarakat pada saat ini bisa menikmati air bersih yang mencukupi sehingga dengan berbagai cara orang berusaha mendapatkan air tersebut agar terpenuhi keperluannya. Peningkatan kebutuhan tersebut terutama di pengaruhi oleh perkembangan jumlah penduduk, perubahan/konversi lahan, perkembangan industri, hingga mobilisasi penduduk dari desa ke kota, hal ini menyebabkan beban berat bagi sumber daya alam yang keberadaannya terbatas. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka adanya rencana pembangunan dan pengembangan suatu daerah tidak terlepas dari upaya antisipasi perkembangan dan pembangunan yang meliputi  pertumbuhan penduduk, aktivitas perekonomian, pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan kawasan tersebut. Oleh karena hal tersebut, suatu kondisi yang menggambarkan bawah permukaan diantaranya adalah struktur dan sebaran tanah atau batuan, baik vertikal maupun horizontal, kondisi akuifer atau air bawah tanah khususnya yang berkaitan dengan penyebaran akuifer baik dangkal maupun dalam. Hal ini dibutuhkan guna mendukung pembangunan infrastruktur serta sarana prasarana pendukung yang akan dikembangkan salah satunya yaitu kegiatan pembuatan  sumur bor dan Pengeboran  air bawah tanah. Termasuk dalam hal ini adalah adanya dukungan data struktur batuan/tanah terhadap kondisi airtanah dan air bawah tanah, data tersebut dapat diperoleh melalui pemboran dalam atau melalui sumur gali/sumur pantek atau pendugaan nilai tahanan jenis (resistivity). Penurunan muka tanah (amblesan) akan menyebabkan munculnya air genangan dan bahkan banjir jika terjadi hujan, dan seterusnya. Dengan demikian krisis airtanah dan air bawah tanah, penurunan muka tanah akibat pengambilan air yang berlebihan, intrusi air asin, bencana banjir adalah merupakan sebab - akibat dari suatu proses perencanaan yang kurang matang dan tidak terencana dengan baik. Timbulnya dampak di atas bisa terjadi di wilayah Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur. Hal ini adalah sebagai konsekuensi logis dari perkembangan pembangunan dan apabila tidak di antisipasi lebih dini dengan serius, maka dampak tersebut kemungkinan akan timbul dan akan semakin parah. Salah satu syarat pengeboran itu perlu diketahui suatu kondisi bawah permukaan diantaranya adalah struktur batuan dan sebaran air tanah, baik vertikal maupun horizontal, sifat fisik dan mekanik tanah atau batuan. Hal ini dibutuhkan guna mendukung pengeboran serta bagian dari sarana & prasarana pendukung yang akan terhindar dari kerusakan alam.

Berbagai parameter akan menjadi acuan bagi perencanaan maupun dalam proses pelaksanaan pengeboran, dengan harapan akan tercipta sumberdaya yang dapat menunjang keperluan untuk melaksanakan kegiatan pengeboran. Termasuk dalam hal ini adalah adanya dukungan data struktur batuan dan tanah Penutup ( Top Soil ), data tersebut dapat diperoleh melalui Pemboran dalam atau melalui sumur gali, sumur pantek atau pendugaan nilai tahanan jenis (resistivity).

Kegiatan pengeboran/pembuatan sumur bor di suatu daerah didukung informasi yang memadai tentang struktur tanah dan kondisi sebaran air bawah permukaan. Pengembangan yang kurang terarah dan tidak terencana dengan baik akan memberikan dampak yang serius terhadap Keselamatan dan keseimbangan sumber daya alam yang dimiliki. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan suatu Kegiatan PengukuranResistiviti/Survey Geolistrik Batuan untuk Identifikasi Keberadaan Lapisan Akuifer , agar pada saat pemboran akan dilakukan sudah diidentifikasi keberadaan lapisan akuifernya.

Perkembangan pemanfaatan air tanah.

Pemanfaatan air tanah yang merupakan perkerjaan besar. Pada zaman dahulu dengan membuat infiltration galleries yang panjang atau yang dikenal sebagai kanal yaitu semacam terowongan yang berfungsi untuk mengumpulkan air tanah. Kanal ini dibuat dari endapan kipas alluvial dan endapan yang empuk. Panjang terowongan (saluran) sampai beberapa kilometer dan airnya digunakan untuk pertanian ataupun untuk keperluan sehari-hari. Kanal digunakan pertama kali lebih dari 2500 th yang lalu di Iran. Kanal sampai sekarang masih dijumpai di Iran, Afganistan dan lainnya.

Perkembangan Teori Air tanah. Dimulai oleh ahli-ahli filsafat bangsa Yunani, antara lain; Thales (640-546 SM) air keluar lewat batuan dan oleh kekuatan dari dalam batuan air keluar sebagai mata air . Plato (427 347 SM) : goa air tanah yang sangat luas adalah merupakan asal dari sungai. Air akan mengalir ke goa lewat bawah tanah, mekanismenya merupakan siklus . Aristoteles (384-322 SM), murid Plato berpendapat air tanah terjadi seperti pada sistem spon dan air dapat keluar sebagai mata air. Beberapa goa berasal dari air hujan yang masuk (infiltrasi) kedalam tanah . Disimpulkan oleh para filsuf bahwa air berasal dari goa-goa besar digunung dan mata air dihubungkan dengan laut melalui saluran-saluran bawah tanah.

jasa sumur bor bandung/service sumur bor/jasa geolistrik

Perkembangan Geohidrologi (Hidrogeologi) Modern.

Perkembangan yang menyolok pada akhir abad ini meliputi tiga bagian utama yaitu:

a. Pengembangan hubungan antara geologi dengan terjadi/terbentuknya air tanah.

b. Pengembangan persamaan matematik tentang gerakan air pada batuan maupun endapan lepas.

c. Untuk mempermudah dalam studi air tanah diperlukan studi tentang hidrolika air tanah.

d. Pengembangan sifat-sifat kimia air tanah (hydrogeochemistry). Geologi Geohidrologi terjadinya pembentukan, penyebaran airtanah. gerakan air tanah, (hydrogeology) matematika Hidrolika sumur. Pengujian kapasitas air tanah (pumping test). Kimia Sifat-sifat kimia air tanah, interpretasi sifat-sifat kimia, polusi penjernihan.